Dewasa kini sering kali masyarakat menganggap kitidak suburan disebabkan oleh wanita, padahal pria juga memiliki peran dalam reproduksi atau dalam proses kehamilan.
Kebanyakan laki-laki tidak menyadari bahwa dia mengalami gangguan infertilitas sampai dia menikah dan lama tidak memiliki keturunan. Sebenarnya pada usia pernikahan yang lebih dari 12 bulan dan hubungan yang suami istri sudah semestinya dilakukan tanpa pengaman, maka sudah seharusnya mulai memikirkan, apakah ada suatu masalah pada salah satu pasangan.
Kebanyakan kemandulan pada pria karena dua hal, yaitu masalah sperma dan gangguan seksualitas pada pria
- Masalah Sperma
Sperma adalah cairan yang dihasilkan oleh laki-laki dimana berisi sel-sel reproduksi, seperma ini memiliki kromosom yang akan membentuk genetika saat bergabung dengan sel telur ibu. Sel-sel reproduksi ini biasa disebut spermatozoa.
Dalam kemandulan atau bahasa lainnya infertilitas, spermatozoa pada laki-laki berperan sangat penting.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah analisis semen, dimana nantinya akan mengetahui fungsi sel testis laki-laki, fungsi sekretori dari organ seks laki-laki, dan juga tentang potensi saluran reproduksi laki-laki. Kemungkinan hasilnya adalah
- Aspermia: tidak ditemukan ejakulasi
- Hipospermia: Volume ejakulasi kurang dari normal
- Haemospermia (haematospermia): Ditemukan sel darah merah dalam ejakulasi
- Leukospermia (leukositospermia, piospermia): Konsentrasi leukosit dalam ejakulasi lebih dari nilai normal
- Azoospermia: Tidak ditemukan spermatozoa dalam ejakulat setelah dilakukan sentrifugasi
- Kriptozoospermia: Tidak ditemukan spermatozoa pada preparat basah tetapi setelah sentrifugasi ditemukan spermatozoa
- Oligozoospermia Jumlah total (atau konsentrasi) spermatozoa kurang dari nilai normal
- Asthenozoospermia Persentase spermatozoa progresif (PR) lebih rendah dari nilai normal
- Nekrozoospermia Persentase spermatozoa hidup rendah dalam ejakulasi
- Teratozoospermia Persentase spermatozoa morfologi normal kurang dari nilai normal
- Normozoospermia Jumlah total (konsentrasi) spermatozoa, persentase motilitas dan morfologi normal sama dengan atau lebih dari normal.
Jadi untuk dapat membuahi, sperma harus baik secara kulaitas maupun kuantitas. Hasil diatas tentunya dipengaruhi dari banyak factor, seperti genetic, hormonal, hipogonadisme, kelainan traktus urogenital, kelainan testis, keganasan beserta terapinya, disfunsi seksual, obstruksi saluran semen, dan obat-obatan seperti steroid, hal lain seperti obesitas, rokok, radiasi juga sering dimasukkan penyebab dari gangguan sperma.
- Gangguan seksualitas pada pria
Gangguan seksualitas ini berhubungan dengan psikis, stamina serta fungsi dari organ seksualitas pria. Contoh beberapa kasus untuk sesualitas pada pria adalah:
1. Tidak memiliki pikiran atau fantasi seksual, sehingga hasrat untuk membentuk hunbungan seksualitas cenderung tidak ada, sering ditemukan kepada penyuka sesama jenis yang mana saat mencoba memaksakan dengaqn lawan jenis malah tidak bias melakukannya, penyakit ini bukanlah penyakit yang tidak bias diobati, tapi bias diobati dengan pendampingan psikiater serta lingkungan yang baik.
2. impotensi, diamana pria kesulitan untuk mempertahan ereksi dari penis, hal ini banyak penyebabnya, bias karena rokok, gangguan saraf, dan mungkin trauma psikis.
3. Gangguan Ejakulasi, seperti tidak bias ejakulasi, ejakulasi tertunda
4. Kurangnya Stamina, apabila terlalu banya pekerjaan stress tinggi akan mempengaruhi minat seksualitas seseorang sehingga, mempengaruhi sprema.
Selain hal diatas masih banyak hal yang akan menggagu proses seksualitas pada pria, tetapi kemabli lagi pada intinya bersumber dari psikis, stamina serta fungsi dari organ seksualitas pria.
Apabila anda termasuk salah satu yang tersebutkan diatas, jangan langsung putus asa, perbanyak doa dan usaha, serta ikhtiar untuk berobat, karena banyak yang sukses setelah melakukan pemeriksaan dan program, terutama yang paling utama adalah doa.